Menteri Transmigrasi Iftitah Sulaiman mengajak generasi muda ikut berperan dalam pembangunan kawasan transmigrasi. Ajakan ini disampaikan saat memberikan kuliah umum di Institut Pertanian Bogor (IPB) bertajuk Transformasi Kawasan Transmigrasi Menuju Pusat Pertumbuhan Baru di Daerah, Jumat (25/4).
Dalam paparannya, Iftitah menjelaskan program transmigrasi kini telah bertransformasi. Tak lagi sekadar memindahkan penduduk, transmigrasi difokuskan untuk menciptakan kawasan ekonomi baru yang produktif, berkelanjutan, dan berbasis potensi lokal.

“Sekarang fokus bukan hanya pemindahan penduduk, tapi membangun kawasan ekonomi yang produktif, sehingga proses migrasi berjalan secara alami,” ujar Iftitah dalam keterangan tertulis, Jumat (25/4/2025).

Salah satu strategi yang diusung adalah Program Trans Patriot. Program ini membuka kesempatan bagi mahasiswa aktif dan lulusan baru untuk melakukan penelitian dan pendampingan di 154 kawasan transmigrasi selama 6 bulan hingga 1 tahun.

“Transmigrasi tidak meminta mahasiswa menjadi petani, tapi menjadi CEO di kawasan transmigrasi. Ini adalah peluang menciptakan ekosistem kepemimpinan muda yang berorientasi pada inovasi dan kewirausahaan,” jelas Iftitah.

Program Trans Patriot disiapkan secara menyeluruh, dengan dukungan dana riset, fasilitas kawasan, hingga sarana pendukung lainnya. Partisipasi mahasiswa diharapkan lahir dari panggilan hati untuk ikut membangun Indonesia dari pinggiran. Menurut Iftitah, sinergi antara pendidikan, ekonomi, dan industrialisasi akan mempercepat tumbuhnya kekuatan baru di kawasan transmigrasi.

“Tinggal di Kota Besar, No! Bangun Perkotaan Baru, Yes!” tegasnya di hadapan mahasiswa IPB.

Rektor IPB, Prof. Dr. Arif Satria sangat mengapresiasi dan siap mendukung penuh Program Kementerian Transmigrasi dalam rangka Transmigrasi Baru. Ia mengajak para generasi muda turut andil dalam Gerakan Transmigrasi Patriot guna mendukung pembangunan nasional.

“Cara baru yang dilakukan oleh Kementerian Transmigrasi termasuk Trans Patriot dengan mentalitas pembelajar sejati. Jadikan setiap orang sebagai guru, semua tempat sebagai guru, itulah hakekat pembelajaran,” tegas Arif.

Selain menjadi narasumber pada kuliah Tamu, Kementerian Transmigrasi dan Institut Pertanian Bogor juga melaksanakan penandatanganan kesepahaman bersama (MoU) dan Perjanjian Kerja Sama. Perjanjian kedua belah pihak ini sebagai komitmen Kementerian Transmigrasi dalam upaya mewujudkan transformasi memerlukan dukungan dari semua pihak termasuk kalangan akademisi dan pihak Perguruan Tinggi.

Sumber:  https://news.detik.com/berita/d-7886208/menteri-transmigrasi-ajak-mahasiswa-dukung-program-trans-patriot.

Related Posts