BOGOR – Program Studi Magister Ilmu Ekonomi Syariah FEM-IPB University sukses menggelar Lokakarya Akademik pada Selasa, 12 Agustus 2025 di Hotel Swiss-Belcourt Bogor. Acara yang dihadiri oleh pimpinan prodi dan para dosen ini menghasilkan lima rekomendasi strategis yang menjadi pijakan baru untuk pengembangan prodi ke depan.

Dalam sambutannya, Dekan Fakultas Ekonomi dan Manajemen (FEM) IPB University, Prof. Dr. Irfan Syauqi Beik, menyampaikan apresiasinya terhadap pelaksanaan lokakarya ini. “Saya berharap, program studi ini tidak hanya terus tumbuh dari segi kuantitas, tetapi juga semakin unggul dari segi kualitas pengelolaan,” tegas beliau. Prof. Irfan menambahkan, bahwa program studi harus proaktif dalam merespon berbagai isu kontemporer yang terus berkembang. “Kita harus mampu mengintegrasikan isu-isu seperti blue economy, green economy, dan lainnya ke dalam kurikulum. Ekonomi syariah memiliki potensi besar untuk menjadi solusi bagi berbagai tantangan global,” imbuhnya.

Dalam lokakarya tersebut, para dosen dan pimpinan prodi sepakat untuk mengintegrasikan materi pelatihan sertifikasi ke dalam kurikulum. “Ini adalah langkah konkret untuk memberikan nilai tambah bagi mahasiswa. Kami ingin lulusan tidak hanya menguasai teori, tetapi juga memiliki keahlian praktis yang diakui oleh industri,” ujar salah satu perwakilan dari prodi. Materi pelatihan seperti sertifikasi manajemen risiko, penyelia halal, dan nazir wakaf akan menjadi bagian dari mata kuliah, sementara biaya ujian sertifikasi diserahkan kepada mahasiswa dan dapat juga ditindaklanjuti melalui kerja sama dengan beberapa pihak terkait.

Selain itu, prodi juga berkomitmen untuk memberikan perhatian khusus bagi mahasiswa baru yang berasal dari latar belakang non-ekonomi. Melalui pengawalan dan evaluasi intensif, prodi akan memastikan bahwa seluruh mahasiswa dapat menyesuaikan diri dengan materi perkuliahan.

Inovasi lain yang muncul adalah pembentukan “kelas khusus” hasil kolaborasi dengan berbagai institusi terkemuka seperti Asbisindo, Baznas, BWI, dan KNEKS. Kelas ini dirancang untuk memenuhi kebutuhan industri yang spesifik, dengan kurikulum yang fleksibel dan jadwal perkuliahan yang disesuaikan bagi para profesional yang sudah bekerja.

Di ranah internasional, prodi akan menyempurnakan program double degree dengan International Islamic University Malaysia (IIUM). Untuk meringankan beban mahasiswa, skema baru akan diterapkan, yaitu mahasiswa menyelesaikan seluruh beban SKS di IPB pada tiga semester awal dan hanya satu semester terakhir di IIUM. Skema ini tidak hanya lebih efisien dari segi waktu, tetapi juga dapat memangkas biaya yang dikeluarkan mahasiswa ditambah lagi dengan potensi sponsor dari pihak ketiga yang juga akan dijajaki untuk mendukung program ini.

Terakhir, lokakarya ini juga menghasilkan komitmen kuat untuk mengembangkan program Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL). Program ini memungkinkan para profesional untuk mendapatkan pengakuan atas pengalaman kerja mereka dan melanjutkan studi ke jenjang magister. Untuk mewujudkannya, prodi akan membentuk tim pengelola RPL, menyusun sistem penjaminan mutu yang ketat, serta menjalin kerja sama dengan eksternal, termasuk Asbisindo sebagai mitra strategis lainnya.

Hasil lokakarya ini menjadi pijakan bagi Prodi Magister Ilmu Ekonomi Syariah IPB untuk terus berinovasi dan menghasilkan lulusan yang tidak hanya kompeten secara akademik, tetapi juga siap bersaing di dunia kerja.

Related Posts