Program studi Manajemen Pembangunan Daerah (MPD) FEM IPB bersama Graduate School of International Management (GSIM), International University of Japan (IUJ) sepakati rencana kerja sama program double degree magister untuk bidang Manajemen Pembangunan Daerah. Kesepakatan dicapai dalam pertemuan yang dilakukan secara intensif antara delegasi FEM IPB dan GSIM IUJ di kampus IUJ, Niigata, Jepang pada Jumat (24/5/2024).
Delegasi FEM IPB terdiri dari Dr Irfan Syauqi Beik selaku Dekan FEM IPB, Dr A Faroby Falatehan selaku Ketua Program Studi MPD FEM IPB, Dr Deni Lubis selaku Sekretaris Progarm Studi MPD FEM IPB, serta Dr Laily Dwi Arsyianti selaku Kepala CIBEST IPB. Sementara delegasi GSIM IUJ terdiri dari Prof Hyunko Lee selaku Dekan GSIM IUJ, Dr Zaw Zaw Aung, serta beberapa staf kerjasama dan administrasi. Pertemuan didampingi langsung oleh Atase Pendidikan dan Kebudayaan (Atdikbud) KBRI Tokyo, Prof Amzul Rifin, yang juga Dosen Agribisnis FEM IPB.
Penandatanganan Letter Of Intent (LOI) untuk kerja sama dilakukan langsung oleh Dekan FEM IPB, Dr Irfan Syauqi Beik bersama Dekan Graduate School of International Management (GSIM), International University of Japan (IUJ), Prof Hyunko Lee. Hasil kesepakatan yang dicapai antara lain kedua kampus sepakat untuk bekerja sama program double degree dan program berlangsung selama dua tahun yang akan dilaksanakan dengan pola satu tahun kuliah di MPD FEM IPB dan satu tahun di GSIM IUJ Jepang.
FEM IPB dan GSIM IUJ juga mendiskusikan teknis kurikulum kedua belah pihak dan membahas secara rinci mengenai mata kuliah dan jumlah kredit yang dapat diakui, mata kuliah apa saja yang harus diambil di FEM IPB dan mata kuliah apa saja yang harus diambil di GSIM IUJ. Selain itu, juga menargetkan bahwa program ini bisa dijalankan pada tahun akademik 2024/2025.
Dekan GSIM IUJ Prof Hyunko Lee menyampaikan bahwa IUJ siap berkolaborasi, dan bukan hanya untuk GSIM, tapi juga bisa diperluas ke bidang lain seperti economics. “Saat ini IPB adalah Universitas ketiga di Indonesia yang bekerjasama pada program double degree ini. Kami berharap program ini bisa berkelanjutan dan memberi manfaat luas bagi kedua universitas”, ujarnya.
Ketua Program Studi (Kaprodi) MPD Dr. A Faroby Falatehan menyatakan bahwa kerjasama antara MPD dengan GSIM ini sangat perlu, dimana dengan adanya kerjasama ini maka diharapkan program studi yang ada di IPB, terutama MPD menjadi lebih berdaya saing tidak saja di dalam negeri tetapi juga di luar negeri. “Sebagai informasi, bahwa rencana kerjasama dengan GSIM ini merupakan kolaborasi internasional yang kedua, setelah sebelumnya MPD telah mengikat kerjasama untuk melakukan double degree dengan salah satu universitas di Australia, yaitu Universitas Adelaide pada program Master of Economics and Resource Policy”, ujar Faroby.
Selanjutnya, menurut Ketua Program Studi MPD kerjasama ini mudah-mudahan cepat berjalan dan akan berkelanjutan, mengingat MPD merupakan salah satu mitra Bappenas dalam program beasiswa. Selain itu, tidak mau ketinggalan, bahwa kerjasama ini pun telah disampaikan kepada pihak LPDP, dimana PS MPD pun merupakan salah satu mitra dari LPDP, yang diharapkan dapat meningkatkan daya saing PS MPD di tingkat internasional.
Dekan FEM IPB Dr Irfan Syauqi Beik berharap kerjasama ini dapat berkelanjutan dan menjadi sarana untuk mempererat hubungan antara Indonesia dan Jepang. “Saya berharap bahwa penandatanganan LOI antara kedua belah pihak ini, menjadi satu langkah awal kolaborasi yang kuat dan berkelanjutan antara IPB dan IUJ. Bukan hanya sekedar internasionalisasi semata, namun diharapkan dapat memberi manfaat luas bagi penguatan hubungan Indonesia dan Jepang”, kata Irfan. Selain itu, bagi Prodi MPD perlu mempersiapkan langkah-langkah untuk pelaksanaan program double degree. “Saya meminta Prodi MPD segera menyiapkan langkah-langkah strategis yang diperlukan bagi pelaksanaan program double degree mengingat tahun akademik 2024/2025 akan segera dimulai dalam 3 bulan mendatang”, tambah Irfan.
Atdikbud KBRI Tokyo Prof Amzul Rifin juga berharap bahwa kolaborasi ini akan semakin menguatkan kerjasama pendidikan Indonesia dan Jepang ke depan.