Pembangunan monorel di Jakarta dinilai pakar Ekonomi dan Sumberdaya dan Lingkungan FEM-IPB Dr. Aceng Hidayat adalah jawaban yang tepat dalam mengurai kemacetan di ibu kota negara. Menurutnya, situasi lalu lintas Jakarta saat ini yang sudah sangat crowded butuh alat transportasi yang bersifat massal. Dikatakan pula, dengan adanya Jakarta Monorel ini cukup efektif mengurangi arus masuk kendaraan dari luar Jakarta.
Dr. Aceng Hidayat menyampaikan hal tersebut dalam Dialog Interaktif bertajuk Monorel: Peluang, Tantangan dan Masa Depan di Metro TV, yang tayang pada Kamis (17/4) pukul 10.05-10.30 WIB. Acara yang dipandu oleh presenter Gadiza Fauzi ini juga menghadirkan Presiden Direktur PT jakarta Monorel John Aryananda, dan Konsultan Bappenas Lukas Hutagalung. Dari sisi teknis dan lingkungan, pembangunan monorel ini juga dinilai Dr. Aceng sangat baik, karena
tidak memerlukan pembebasan lahan. Begitu pula dari sisi bisnis, ia menilai pembangunan monorel ini merupakan kesempatan besar untuk investasi. “Jangan takut merugi. Dari sisi bisnis, proyek ini sangan potensial. Dimana demand dan akseptabilitas masyarakat akan adanya transportasi yang nyaman, aman dan memiliki kepastian kapan datang dan berangkat sangat mereka nantikan. Monorel menjadi jawaban untuk itu,” ujar Ketua Departemen Ekonomi Sumberdaya dan Lingkungan FEM-IPB ini.
Lebih lanjut Dr. Aceng mengatakan, dampak berganda dari adanya monorel ini juga bisa langsung dirasakan, yakni memperlancar arus mobilitas dan kegiatan ekonomi di Jakarta. Selain itu, dengan berkurangnya kendaraan pribadi juga akan menghemat Bahan bakar Minyak (BBM). “Pastinya monorel ini bisa mengurangi pencemaran lingkungan akibat polusi kendaraan, mengurangu tingkat stres karena tidak ada lagi macet, dan meningkatkan kebahagiaan karena akan lebih banyak waktu untuk bersama di tengah keluarga,” pungkas Dr. Aceng. (nm-Pariwara IPB)