OLEH Wajhiatul Izzati (Mahasiswa Program Magister Sains Agribisnis Fakultas Ekonomi dan Manajemen IPB University), Dr. Burhanuddin (Ketua Departemen Agribisnis FEM IPB dan Dosen Magister Sains Agribisnis Fakultas Ekonomi dan Manajemen IPB University)


Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi telah membuka pintu bagi UMKM mempercepat laju bisnisnya dan menciptakan peluang-peluang baru yang belum pernah terjadi sebelumnya. Perkembangan teknologi informasi, khususnya fenomena digital, telah berdampak pada strategi, model bisnis, dan pengembangan bisnis UMKM.

Pada saat bersamaan, program penguatan kewirausahaan UMKM di era digital, tidak hanya melibatkan bisnis baru, namun juga kemampuan beradaptasi dengan perubahan cepat dalam lingkungan bisnis digital. Digitalisasi telah memberikan akses mudah bagi wirausahawan UMKM terhadap informasi, pasar global, dan sumber daya. Oleh karena itu, pemahaman mendalam mengenai dinamika digital menjadi kunci sukses bagi UMKM yang bergerak di dunia wirausaha.

Konsep kewirausahaan (entrepreneurship) dan bisnis baru (business start-up) adalah proses mengidentifikasi, mengembangkan, dan menerapkan ide-ide baru untuk menciptakan nilai dan memenuhi kebutuhan dan persyaratan pasar. Wirausahawan (entrepreneur) adalah orang yang berani mengambil risiko dan memulai usaha pada berbagai peluang. Hal ini bersesuaian dengan Kasmir (2009) yang mengatakan wirausahawan merupakan orang yang harus mempunyai jiwa inovasi dalam mengembangkan suatu produk.

photo

Pengusaha juga dituntut untuk memenuhi setiap kebutuhan dan keinginan konsumen, baik yang sudah ada maupun yang baru. Oleh karena itu, konsumen memegang peranan penting dalam mendorong UMKM untuk menjual produknya.

Tentu saja, layanan yang ditawarkan juga dirancang untuk meningkatkan motivasi UMKM dalam meningkatkan keterampilan dan sikap, mengidentifikasi peluang baru dan memperoleh sumber daya dan pengetahuan yang bertujuan untuk mengimplementasikan ide-ide bisnisnya. Keterampilan ini memungkinkan wirausahawan untuk melewati berbagai tahap peluncuran bisnis baru.

Ciri-ciri wirausahawan adalah teguh dalam mencapai tujuan, bertanggung jawab, mandiri, mengambil risiko, mengandalkan rasa percaya diri yang kuat, responsif, penuh energi, berorientasi masa depan, dan objektif (Purwanti 2012).  Bagi kewirausahaan dan bisnis baru UMKM, membangun produk yang berkarakter sangat penting sebagai strategi untuk mendominasi pasar dan membangun hubungan baik dengan konsumen.

Produk yang berkarakter memiliki kualitas istimewa dan keunggulan, sehingga menjadikannya pilihan dan kesukaan konsumen dan atau calon pembeli. American Institute for Quality Control (AIQC) mendefinisikan kualitas sebagai keseluruhan karakteristik suatu produk atau jasa yang bergantung pada kemampuannya untuk memenuhi kebutuhan eksplisit atau implisit dari konsumen.

Kualitas produk mencakup berbagai aspek seperti daya tahan keseluruhan, keandalan, keakuratan, kemudahan penggunaan, dan karakteristik lain yang berkontribusi terhadap kemampuan produk untuk melakukan tujuan yang ingin dicapai.

Dengan demikian, urgensi peran kewirausahaan dan tumbuhnya bisnis baru UMKM di era digital adalah mempermudah akses terhadap informasi, pasar global, dan sumber daya bagi UMKM.  Juga, menggarisbawahi pentingnya sinergi antara faktor internal dan eksternal UMKM untuk mencapai keberhasilan dan memberikan nilai tambah kepada masyarakat serta meningkatkan kesejahteraan ekonomi.

Model kewirausahaan dan usaha baru UMKM, meskipun bervariasi tergantung pada berbagai faktor seperti jenis usaha, lingkungan, dan sumber daya, dapat dikelompokkan menjadi tiga tahap utama: tahap ide, tahap implementasi, dan tahap evaluasi. Keberhasilan wirausahawan UMKM juga bergantung pada karakteristik seperti kepemimpinan, analisis produk, dan kemampuan manajemen organisasi. Hal ini sangat penting agar dapat memberikan manfaat yang signifikan bagi individu, masyarakat, dan perekonomian secara keseluruhan.

Di era digital, UMKM mempunyai peluang untuk memasuki pasar global tanpa harus hadir secara fisik di luar negeri. Platform e-commerce, media sosial, dan pasar daring menjadi jembatan yang memungkinkan UMKM menjangkau konsumen di berbagai belahan dunia. Hal ini membuka peluang baru bagi UMKM untuk mengembangkan dan mendiversifikasi usahanya.

Media sosial dan periklanan online memberikan UMKM platform pemasaran yang lebih efektif dan terukur. Kemampuan membidik pasar secara tepat membuat UMKM dapat membangun brand image dan meningkatkan visibilitasnya di mata konsumen. 

photo

Pemasaran digital juga memungkinkan interaksi langsung dengan pelanggan, memperkuat hubungan dan meningkatkan kepuasan konsumen. Dengan memahami dan memanfaatkan potensi teknologi digital, UMKM dapat memperkuat posisinya di pasar global. Transformasi digital bukan hanya tentang pemanfaatan teknologi; namun juga tentang adaptasi, inovasi, dan kolaborasi. Dengan cara ini, UMKM dapat memainkan peran yang semakin penting dalam perekonomian global, mendorong pertumbuhan ekonomi dan memberikan dampak positif bagi masyarakat.

Di era digital, UMKM dihadapkan pada tantangan yang memerlukan adaptasi cepat guna memanfaatkan peluang yang ada. Salah satu rintangan utama adalah kurangnya keterampilan digital di kalangan pemilik bisnis dan karyawan, yang dapat menghambat integrasi teknologi. Kendala finansial juga muncul karena biaya implementasi teknologi yang tinggi, walaupun pembiayaan alternatif dapat menjadi solusi untuk hambatan keuangan. 

Ancaman hacker dan kriminal siber menjadi kekhawatiran serius, mendorong perlunya perlindungan data yang hati-hati. Meskipun demikian, UMKM dapat mengoptimalkan era digital dengan memanfaatkan peluang yang tersedia. Akses ke pasar global melalui platform digital, pemasaran yang efektif melalui media sosial, dan peningkatan efisiensi operasional melalui teknologi menjadi pendorong pertumbuhan.

Kolaborasi digital dan inovasi produk memungkinkan UMKM untuk bersaing di pasar yang kompetitif. Dengan menyadari tantangan dan memanfaatkan peluang, UMKM dapat mencapai keberhasilan dalam menghadapi era digitalisasi dengan daya saing yang kuat.

Platform e-commerce, media sosial, dan pasar daring menjadi sarana yang memungkinkan UMKM untuk meraih konsumen di berbagai belahan dunia. Melalui pemasaran digital, tercipta interaksi langsung dengan pelanggan yang dapat memperkuat hubungan dan meningkatkan kepuasan konsumen. Dengan memahami dan memanfaatkan potensi teknologi digital secara optimal, UMKM dapat memperkuat posisi mereka dalam pasar global, memberikan dampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi. 

Related Posts