OLEH Dr. Nuva (Dosen Departemen Ekonomi Sumberdaya dan Lingkungan FEM IPB), Dr. Aceng Hidayat (Dosen Departemen Ekonomi Sumberdaya dan Lingkungan FEM IPB), Nida Mardhiyyah Hanifa (Alumni Departemen Ekonomi Sumberdaya dan Lingkungan FEM IPB

Sejalan dengan target IPB University dalam mendukung sustainable development goals (SDGs) dan komitmen dalam mewujudkan kampus ramah lingkungan, green campus merupakan salah satu kebijakan yang sudah dilaksanakan di IPB University semenjak tahun 2011. Green Campus merupakan sebutan bagi perguruan tinggi yang telah menerapkan sistem ramah lingkungan pada empat bidang yaitu Green Activity, Green Transportation, Green Building and Green Space, dan Green Energy.

Green Transportation yang penerapannya diharapkan diikuti oleh seluruh civitas akademik IPB University merupakan salah satu langkah menuju Green Campus yang dimulai pada tanggal 1 September 2015. Green Transportation merupakan sistem transportasi ramah lingkungan yang dijalankan di dalam kampus IPB guna dapat mengurangi emisi kendaraan, terutama kendaraan pribadi di dalam kampus. Konsep dalam penerapan Green Transportation  ini adalah penggunaan kendaraan publik, mobil listrik, bus, dan sepeda. 

Terkait dengan aturannya, dasar implementasi Green Transportation IPB University adalah Surat Keputusan Rektor IPB No. 24/IT3/LK/2105 tentang Pembebasan Penggunaan Kendaraan, Jalan, dan Area Parkir di Lingkungan Kampus IPB Darmaga; Surat Keputusan Rektor No. 24/IT3/LK/2015 tentang Pelaksanaan Green Transportation di Lingkungan Kampus Institut Petanian Bogor; serta Peraturan MWA IPB No. 23/MWA-IPB/2017 tentang Perubahan Peraturan MWA No. 08/MWA-IPB/2014 tentang Organsisasi dan Tata Kerja (Direktorat Sarana dan Prasarana IPB University 2019).

Selanjutnya, berdasarkan data yang diperoleh dari tim Green Transportation IPB University, pada tahun 2015 jumlah kendaraan roda empat yang masuk ke dalam kawasan kampus mencapai 1.257 unit/hari, sedangkan pada bulan September 2016, jumlah kendaraan roda empat yang masuk kawasan kampus mencapai 2.310 unit/hari. Data tersebut menunjukkan bahwa output dari implementasi Green Transportation belum mampu mengurangi pengguna kendaraan pribadi di dalam kampus. Oleh karena itu, perlu diketahui bagaimana harapan dari civitas akademik IPB University agar bisa ikut berkontribusi dalam penerapan Green Transportation

Guna menjawab aspek apa yang dapat mendorong civitas akademik IPB University mau ikut menjalankan konsep Green Transportation ini,  dalam kajian ini teknik penelitian surrvey digunakan dengan bantuan kuesioner untuk proses wawancara dengan responden civitas akademik IPB University. Sebanyak 100 orang civitas akademik IPB University pengguna mobil pribadi di kampus IPB yang berasal dari berbagai profesi yaitu mahasiswa, tenaga pendidik (dosen/staf pengajar), dan tenaga kependidikan (pegawai non-dosen) dijadikan responden. 

Dari data yang didapat, diketahui bahwa responden civitas akademik IPB University menyatakan bahwa perlu adanya perbaikan prasarana dan sarana agar penerapan Green Transportation dapat dilaksanakan dengan baik. Sebesar 85% responden menyatakan bahwa sudah adanya sosialisasi baik secara langsung maupun tidak langsung yaitu melalui media sosial, spanduk, dan lainnya. Sedangkan sebesar 15% responden dari total keseluruhan responden menyatakan tidak tahu terkait adanya sosialisasi tentang implementasi kebijakan Green Transportation. Hal ini menunjukkan bahwa sosialisasi yang dilaksanakan belum menyeluruh karena masih ada diantara civitas IPB University yang tidak mengetahui hal tersebut. Persentase terkait pemahaman responden terkait sosialisasi Green Transportation yang sudah diterapkan dapat dilihat pada Gambar berikut.

Gambar 1. Pengetahuan Civitas Akademik IPB University terkait Sosialisasi Green Transportation 

Agar penerapan Green Transportation  dapat terlaksana dengan dukungan seluruh civitas akademik IPB University, maka preferensi atau harapan mereka perlu menjadi perhatian. Pada Tabel di bawah dapat kita ketahui aspek-aspek yang dianggap penting oleh civitas akademik, yang terdiri atas penilaian sangat tidak penting (STP); tidak penting (TP; penting (P); dan sangat penting (SP).

Tabel 1. Persentase Tingkat Kepentingan Aspek yang akan Mendukung Green Transportation di IPB University

AspekPersentase Tingkat Kepentingan (%)
STPTPPSP
Ketersediaan moda transportasi kampus028693
Ketersediaan jalur pejalan kaki003070
Pelayanan informasi dan sosialisasi001882
Kenyamanan dan keamanan tempat parkir004258
Penyediaan parkir terpusat kendaraan pribadi070255
Pemberlakuan tarif masuk kendaraan pribadi roda empat1147420

Berdasarkan data pada tabel tersebut, dapat dilihat harapan responden pertama terkait ketersediaan moda transportasi kampus. Moda transportasi kampus saat ini yang tersedia yaitu bus dan sepeda. Sebanyak 69% dari total responden menyatakan bahwa ketersediaan moda transportasi kampus adalah penting  dan 28% lainnya menyatakan tidak penting. Menurut mayoritas responden, ketersediaan fasilitas moda transportasi kampus merupakan suatu hal yang penting. Anomali terjadi dimana mayoritas responden lebih memilih menggunakan mobil pribadi atau berjalan kaki  saja untuk berpindah gedung saat berada didalam kampus. Mereka berpendapat bahwa transportasi kampus yang disediakan tidak selalu ada dan tidak tersedianya

informasi yang jelas terkait kedatangan bus selanjutnya, sehingga diharapkan tersedianya informasi disetiap halte terkait keberangkatan dan kedatangan bus selanjutnya. Harapan responden selanjutnya yaitu terkait ketersediaan jalur prioritas khusus pejalan kaki. Harapan responden terkait jalur pejalan kaki dinilai penting karena mayoritas responden lebih memilih untuk berjalan kaki atau menggunakan mobil pribadi untuk berpindah gedung dibandingkan dengan menggunakan moda transportasi kampus. Faktor kenyamanan dan keamanan juga dinilai penting dalam penerapan Green Transportation. Dapat kita tarik simpulan bahwa civitas IPB pengguna kendaraan pribadi khususnya mobil berharap besar pada kebijakan Green Transportation ini, terutama pada pelayanan informasi dan sosialisasi Green Transportation, ketersediaan jalur khusus pejalan kaki, serta kenyamanan dan keamanan tempat parkir. Oleh karena itu, perlu ada perhatian dan kebijakan yang dapat dilakukan oleh pengambil keputusan di IPB university, diantaranya peningkatan sarana dan prasarana penunjang terkait Green Transportation, melakukan sosialisasi kepada civitas agar mampu meningkatkan kesadaran civitas terkait lingkungan melalui penerapan Green Transportation tersebut.

sumber: https://www.republika.id/posts/44722/implementasi-green-transportation-di-ipb-university

Related Posts