OLEH Muhammad Khafif Hamdun Syahadat (Mahasiswa  Program Magister Sains Agribisnis FEM IPB University), Dr Wahyu Budi Priatna (Dosen Program Magister Sains Agribisnis FEM IPB University)

Digital marketing menjadi elemen penting UMKM dan telah menjadi tren global dalam lima tahun terakhir di Indonesia. Digital marketing juga semakin populer, terutama karena peningkatan penggunaan internet dan bertambahnya pengguna perangkat bergerak. Bahkan, kecanggihan teknologi digital telah mengubah aktivitas bisnis UMKM dan aktivitas harian masyarakat dalam memenuhi kebutuhan pokok dan kebutuhan lainnya.

Digital marketing mengubah cara UMKM berinteraksi, bekerja, dan bertransaksi serta telah menjadi pilar utama strategi pemasaran bisnis.

UMKM dapat mengatasi keterbatasan sumber daya dan bersaing dengan perusahaan besar, melalui penggunaan strategi digital marketing yang efektif, UMKM dapat memperluas jangkauan bisnis hingga luar negeri, meningkatkan penjualan, dan membangun hubungan yang lebih dekat dengan pelanggan.

photo

Oleh karena itu, penggunaan digital marketing bagi UMKM sebagai peluang sekaligus tantangan pada masa yang akan datang. Apalagi, UMKM sedang dalam tren positif yang berdampak bagi perekonomian Indonesia, menurut Kementerian Koperasi dan UKM, kontribusi UMKM terhadap PDB nasional sebesar 60,5 persen.

Peningkatan penggunaan digital marketing memberikan peluang besar bagi UMKM untuk memasarkan produknya secara digital. Tren digital marketing yang berkembang di Indonesia antara lain penggunaan media sosial, iklan daring, dan konten pemasaran. UMKM juga semakin sadar akan pentingnya strategi pemasaran digital dan semakin banyak yang mulai mengalokasikan anggaran untuk digital marketing.

Akan tetapi, salah satu tantangan utama untuk UMKM di tengah maraknya digital marketing adalah persaingan yang semakin ketat. Banyaknya UMKM yang beralih ke digital marketing sebagai cara untuk meningkatkan visibilitas dan mencapai target pasar, membuat persaingan yang semakin sengit untuk menarik perhatian konsumen dan mempertahankan tingkat penjualannya.

Oleh karena itu, UMKM di Indonesia harus terus berinovasi dan menyesuaikan strateginya untuk tetap relevan dengan teknologi digital. UMKM dianggap sebagai badan usaha yang paling dinamis dan penting untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, mengatasi tingginya pengangguran dan ketimpangan pendapatan, serta mengentaskan kemiskinan melalui penciptaan lapangan kerja (Heinicke, 2018).  

Mau tidak mau, UMKM harus memanfaatkan teknologi dengan memperbarui kemampuan dalam menggunakan digital marketing yang kini telah menjadi urat nadi semua bisnis praktis, baik bisnis besar maupun UMKM.

Khamis (2016) menyatakan bahwa penggunaan digital marketing oleh UMKM adalah untuk menjangkau lebih banyak pelanggan yang literasi digitalnya, baik melalui media digital lebih cepat dan luas. Digital marketing membantu UMKM memahami dan mengetahui kebutuhan pelanggan secara online dan real time. UMKM dapat memposting iklan, melakukan berbagai promosi, dan berinteraksi dengan pelanggan setiap saat tanpa ada batasan melalui berbagai platform dan perangkat digital.

Selain menggunakan platform digital, UMKM juga dapat menggunakan mesin pencari Google untuk menemukan informasi atau data tentang kondisi terkini dari bisnisnya. UMKM dapat mengunjungi situs-situs bisnis di seluruh dunia yang terkoneksi dengan internet. Bahkan, UMKM dapat membangun jaringan bisnis dan berinteraksi dengan supplier, investor, mitra, dan pelanggan di dunia maya. Namun, kemampuan literasi digital sumberdaya manusia UMKM harus di-upgrade melalui berbagai program pelatihan dan pengembangan.

Pemerintah melalui kebijakannya memberikan ruang bagi generasi digital, milennial dan gen-z, menggerakkan UMKM.

Peluang pengembangan UMKM melalui penumbuhan minat generasi digital, baik memperkuat UMKM yang sudah ada maupun membentuk UMKM baru, membutuhkan strategi promosi yang ter-engaged dengan gaya hidup generasi digital.

photo

Oleh karena itu, pemahaman UMKM terhadap generasi digital menjadi faktor penentu dalam menyusun strategi digital marketing.  Peluang lain dalam pengembangan UMKM adalah menemukan dan mengajak bergabung generasi digital yang sebagian besar kreatif. Hal ini karena desain dan tampilan konten digital marketing di perangkat pengguna merupakan faktor pemicu utama pelanggan membuat keputusan pembelian.

Selain peluang, tantangan yang harus dihadapi UMKM dalam menggunakan digital marketing, UMKM dituntut untuk fleksibel dan cepat beradaptasi serta bisa memprediksi perubahan-perubahan pada masa depan. UMKM harus lebih kreatif dan terus-menerus kreatif serta terus berinovasi, karena siklus hidup produk ataupun bisnis semakin pendek.

Kreativitas tidak hanya pada konten digital marketingnya, tetapi juga pada bentuk produk dan kemasannya, harus mampu “menghipnotis” target pasarnya. Selain itu, supaya masyarakat luas tertarik dan bersimpati untuk tetap “stay joint” dalam menikmati sajian konten digital marketing di platform digitalnya (Engidaw 2022).  

Keharusan UMKM untuk menjadikan digital marketing sebagai strategi pengembangan bisnis UMKM, salah satunya karena karakteristik dan struktur pasarnya yang tingkat perubahannya tinggi. Artinya, menemukan pelanggan loyal pada generasi digital, seperti mencari jarum ditumpukan jerami, sehingga strategi yang melibatkan pasar sasaran atau target pelanggan bisa menjadi pilihan UMKM, yang disebut strategi inklusi.

Hal ini sangat mungkin dilakukan oleh UMKM yang memiliki sumberdaya manusia dengan literasi digital yang tinggi, kreatif, dan inovatif.

Digital marketing bagi UMKM merupakan jalan bebas hambatan dalam memasarkan produknya dan jalan keluar dalam meningkatkan dayasaingnya. Sebagian besar target pasar UMKM memiliki perangkat dan aplikasi digital serta terbiasa menggunakan perangkat dan aplikasi digital tersebut untuk memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari.  

Dengan demikian, digital marketing tidak hanya sebagai terobosan bagi UMKM memasarkan produknya, tetapi juga merupakan saluran utama pelanggan dalam melakukan transaksi dan pembelian untuk memenuhi kebutuhannya.  UMKM yang cepat beradaptasi dengan teknologi digital, khususnya digital marketing, akan tumbuh berkembang, sedangkan yang terlambat akan hilang dalam persaingan.

Related Posts